referensimuslim.com – Dunia Islam hari ini berduka, setalah mendengar kabar Presiden Muhammad Mursi meninggal dunia, Senin 17 Juni 2019 di Kairo, Mesir. Bisa di chek DISINI beritanya sangat banyak. Admin kali ini ingin posting keteladanan Presiden Mursi keluarga sederhana penghafal Quran yang kami kutip dari buku “Dr. MURSI PRESIDEN YANG HAFAL QURAN” semoga bisa jadi inspirasi kita semua, terutama Generasi Milenial Indonesia. Semoga bermanfaat!
Presiden Mursi menikah pada tanggal 30 November 1978 dengan Najla Mahmud, sepupunya yang tinggal di Kairo. Dalam Islam sepupu itu termasuk bukan mahroh, maka boleh menikah dengan sepupu. Bagi Mursi, Najla adalah sosok dibalik kesuksesannya. Istrinya selalu mengingatkannya untuk membaca Al-Quran. Ditengah-tengah kesibukannya mengurus keluarga, Najla juga mampu mengkhatamkan hafalan Quran-nya. Bersama suami Doktor plus hafizh Quran lulusan Universitas Southern California, Amerika Serikat, ia selalu menyemangati anak-anaknya untuk menyelesaikan hafalan Quran. Dengan demikian, tak hanya Mursi, tapi seluruh keluarganya, istri dan lima anaknya adalah penghafal Al-Quran.
Melihat kesibukan istrinya yang super padat, tak jarang Mursi ikut membantu istri mengerjakan pekerjaan dapur. Misalnya membantu masak atau mencuci piring selepas makan. Momen yang selalu Najla ingat, saat Mursi mengajak anak-anaknya mencuci piring bersama. “Saya tahu, Ibu sudah berusaha menyediakan makanan untuk kita, maka nanti selesai makan kita yang akan membersihkannya,” ucap Mursi suatu hari.
Kelima anaknya bernama; Ahmad, Syaima, Usamah, Umar dan Abdullah. Ahmad, anak pertama Presiden Mursi seorang dokter dan kini bekerja di RS Arab Saudi. Syaima menyelesaikan pendidikan Sarjana di Science dan sudah menikah dengan seorang dokter. Usamah di Fakultas Hukum dan berprofesi sebagai pengacara, Umar di Fakultas Perdagangan, dan Abdullah baru lulus SMA.
Saat anak pertama Ahmad berumur lima tahun, keduanya memutuskan kembali ke tanah air. Konsekuensinya, ia melepas pekerjaan sebagai Dosen di salah satu Universitas di California, Amerika Serikat.Termasuk gaji bulanan yang saat itu terbilang besar.
Faktor lingkungan menjadi alasan kuat kepulangan mereka berdua. Keduanya sepakat membesarkan anak-anak mereka dikampung halaman. Mendekatkan anak-anak dengan lingkungan yang lebih islami. “Saya tidak rela anak saya nantinya lebih bangga dengan kebudayaan orang dibanding negerinya sendiri,” ungkap Mursi kepada istrinya suatu hari.
Sebagai seorang ayah, Presiden Mursi adalah teladan bagi keluarga dan anak-anaknya. Ditengah kesibukan dakwah, dia tidak melupakan perhatian kepada anak-anaknya. Senantiasa memperhatikan kebutuhan masing-masing anaknya.
BACA JUGA : Peran Ayah dalam Pendidikan Karakter
Dia mewajibkan anak-anaknya menghafal Quran. Setiap pekan Presiden Mursi menyediakan waktu khusus untuk berkumpul dengan keluarga dan anak-anaknya. Hal ini seperti diceritakan anak pertamanya Ahmad, “Kami semua dekat dengan Ayah. Walaupun kesibukan Ayah yang luar biasa, tapi Ayah selalu memerhatikan segala kebutuhan kami. Dalam sepekan Ayah menyediakna waktu khusus untuk memeriksa pekerjaan kami. Biasanya hari Jumat. Dalam beberapa kesempatan Ayah selalu mengajak kami bermusyawarah jika kaitannya dengan urusan keluarga.”
Semoga kisah Keteladanan Presiden Mursi Keluarga Sederhana Penghafal Quran menjadi inspirasi bagi keluarga muslim Indonesia, penanaman karakter Al-Quran yang kuat sejak kecil menjadi kunci sukses keluarga sederhana Presiden Mursi yang kini telah tenang menemui Robnya. “Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan keridhoan, masuklah ke golongan hamba-Ku yang sholih dan masuklah ke surga-Ku.” (QS. Al-Fajr, 89/27-30)
Berbagi dengan Admin Follow IG@referensimuslim
Masya Allah .,.Tabarakallaah