referensimuslim.com – Banyak buku, tulisan dan beragam artikel lainnya membicarakan keindahan surga berikut kelezatannya yang membuat kita rindu untuk mendapatkannya. Tak ketinggalan bidadari surga maha sempurna.
Ia adalah sosok gadis belia bermata jelita, umurnya muda, masih perawan dan belum pernah disentuh oleh jin maupun manusia. Umurnya tidak menyusut, kulitnya tak akan pernah keriput, kecantikannya tidak akan pernah surut dan tubuhnya tak akan pernah mengingsut.
Tapi, hampir pasti dan menjadi tanda tanya besar, bagaimana halnya dengan wanita yang masuk surga? Adakah bidadara untuknya? Begitu juga nash ayat maupun hadits jarang membicarakan hal ini?
Tak ada yang salah dalam pertanyaan ini. Wajar, karena wanita juga ingin tahu ganjaran dan kenikmatan apa yang akan mereka dapatkan di surga. Berikut adalah beberapa hal yang penting kita perhatikan mengenai pembicaraan ini.
Pertama, Wanita di surga akan mendapatkan bidadara. Hal ini sebagaimana perkataan Khudzaifah kepada isterinya,
“Jika kamu ingin menjadi isteriku di surga, maka janganlah engkau menikah sepeninggalku, karena sesungguhnya wanita di surga adalah bagi suaminya yang terakhir di dunia.”
Dan untuk wanita yang belum menikah di dunia, maka Allah akan menikahkannya di surga. Simak hadits berikut,
“Di surga tidak ada yang membujang atau melajang (semua berpasangan)” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, apabila seorang wanita belum menikah di dunia, maka Allah Swt akan menikahkannya dengan seseorang yang menyenangkan pandangannya. Karena kenikmatan di surga tidak hanya monopoli kaum pria, juga untuk wanita. Dan diantara bentuk kenikmatan adalah menikah. (al Majmu ats Tsamin I/175)
Kedua, sesungguhnya Allah Swt berkuasa atas apapun yang Dia kehendaki. Dan yakinlah kita juga berhak mengetahui hikmah dan kebaikan yang Allah tetapkan ini. Karena sungguh Allah tidak akan berbuat zalim kepada siapapun.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, baik laki-laki maupun wanita sedang ia beriman, maka balasan bagi mereka adalah surga, dan sedikitpun tidak akan dizalimi.” (QS. An Nisa:124)
Ketiga, kerinduan seorang wanita terhadap lelaki tidak sebagaimana rindunya lelaki terhadap seorang wanita. Godaan terberat atau bahkan pemicu motivasi bagi lelaki adalah wanita. Hal ini seperti diungkapkan Rasulullah Saw,
“Aku tidak tinggalkan godaan (fitnah) sepeninggalku yang lebih berat bagi laki-laki melainkan fitnah wanita.” (HR. Bukhari Muslim)
Namun bagi wanita, godaan atau sumber motivasi tidak mutlak kepada ketampanan lelaki. Wanita secara fitrah lebih tertarik dengan harta, materi, kekayaan, keindahan, ingin tampil cantik dan mendapat sanjungan.
Bahkan hal ini pernah menimpa para isteri Rasulullah Saw yang meminta perhiasan berlebih seperti dituturkan dalam surat al Ahzab ayat 28-29. Dan ini setidaknya menunjukan bahwa godaan dan daya tarik dunia buat wanita adalah harta, kekayaan dan perhiasan.
Keempat, Allah Swt Maha Adil. Banyak sekali nash yang menjelaskan keadilan Allah Swt yang paripurna. Allah tidak akan berbuat zalim kepada siapapun.
“Dan Rabmu tidak berbuat zalim kepada siapapun.” (QS. Al Kahfi: 49)
Allah tidak pernah membeda-bedakan ganjaran untuk laki-laki atau wanita. Allah Maha Adil. Bahkan perbedaannya yang hanya sebesar atom.
“Sesungguhnya Allah Swt tidak zalim kepada siapapun meski sebesar zaroh (atom), dan jika ada kebaikan sebesar zaroh, niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberinya pahala yang besar.” (QS. An Nisa)
Terakhir, mari kita simak hadits Ummu Umaroh, sosok wanita Madinah pelopor, diantara wanita pertama yang berikrar janji setia (baiat Aqobah) di Mekah.
Ummu Umaroh dating kepada Rasulullah dan bertanya, “Wahai Rasulullah, aku tidak melihat semua balasan kenikmatan kecuali hanya untuk kaum pria, dan aku tidak mendapati penyebutan untuk kaum wanita.”
Dari peristiwa ini maka turunlah ayat ini,
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)