Satu dari Keajaiban Kisah Al-Quran

Ujian kadang datang tidak sembarangan. Setidaknya ia datang karena demi pengukuhan sesuatu yang diharapkan. Karena tanpa itu

“Al Karim Ibnu Al Karim Ibnu Al Karim Ibnu Al Karim, (Yaitu) Yusuf Bin Ya’kub Bin Ishaq Bin Ibrahim”
(HR. Bukhari dari Ibnu Umar Ra)

Ujian kadang datang tidak sembarangan. Setidaknya ia datang karena demi pengukuhan sesuatu yang diharapkan. Karena tanpa itu, rasanya sukar menimang apakah seseorang/sesuatu sukses atau gagal. Menang atau pecundang!. Semua tergantung bagaimana menyikapi sebuah ujian, apakah sabar, tahan atau hanyut di terjang gelombang.

Banyak sekali kisah teladan yang patut kita jadikan sandaran. Terlebih dalam al Quran, kisahnya kerap memukau, syarat nilai dan rasanya telaga mutiara ini tak pernah kering, juga tak lekang di telan waktu dan zona peradaban. Kisah Al Karim salah satunya. Gelar Al Karim yang di sandangkan Rasulullah terhadap Nabi Yusuf adalah salah satu isyarat keajaiban kisah al Quran. Setidaknya ada empat inskripsi sejarah dalam kisah al Karim ibnu Al Karim ini.

Pertama, 40 Tahun Berpisah dengan Orang Tua
Bisa Anda bayangkan, bagaimana kita berpisah dengan orang tua dan tidak pernah bertemu meski sekejap mata. Terkisah Al Karim adalah anak tersayang dan terkasih orang tunya. Hal ini menimbulkan kecemburuan saudara-saudaranya yang lain, dan inilah awal ujian buat Al Karim atas makar saudara-saudaranya. (QS. 12: 7-8). Makar mereka menjauhkan Al Karim (bahkan berniat melumatkan untuk selamanya) adalah ujian sengsara, jauh dari orang tua. (QS. 12: 9-18).

Kedua, Diuji Kecantikan Wanita
Al Karim ternyata selamat dari makar saudaranya. Bahkan mendapat kemuliaan, bisa tinggal di istana megah meski sebagai ‘anak pungut’. Hidup wah tidak berarti jauh dari bencana. Al Karim sang pemuda tampan, kian hari bertambah gagah dan ganteng laksana pangeran bertabur bintang. Sang majikan mulanya terpesona dengan kegagahan anak pungutnya, lantas berubah menjadi api asmara nan membara. Al Karim masuk perangkap, dan hampir saja terjerumus. Namun, selamat dan bisa kendalikan diri. (QS. 12: 23-29). Keberhasilan Al Karim dari jerat nista wanita menurut Ibnu Abbas, karena peringatan langsung dari Allah terhadapnya. Dan masih menurut beliau, karena yang demikian itu ialah pemeliharaan langgsung dari Allah terhadap para Nabi.

Ketiga, Penjara
Bius wanita terbukti ampuh. Malaf sejarah sebagai bukti. Banyak orang besar menjadi kerdil di hadapan wanita. Lantaran wanita nista, Al Karim lebih memilih penjara. Semenjak fitnah wanita yang menimpanya ia mendekam dalam sel.
Allah berfirman : ”Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka (wanita) kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh. Maka Tuhannya memperke-nankan do’a Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mende-ngar lagi Maha Mengetahui “. (QS. 12: 34-35)

Keempat, Menjadi Pejabat Negara
Diakhir kisahnya yang melegenda, ia diangkat menjadi pejabat Negara. (QS. 12: 55-56). Banyak kalangan sukses di uji miskin nan prihatin, namun tidak begitu saat dikarunia banyak harta. Al Karim meski telah berada di puncak, ia tidak lupa daratan. Dibenaknya hanya satu kata, jabatan adalah ujian.
Lengkap sudah ujian yang di alami Al Karim. Sengsara, penjara, wanita juga harta. Semua ia alami dengan penuh kesabaran dan ketawakalan. Empat hal yang menjadi catatan kita, diantaranya:
1. Ujian dalam segala hal ialah barometer mukmin sejati.
2. Sabar dengan fitnah wanita, terlebih kaula muda.
3. Harta ialah ujian tak terhingga, manusia kerap jatuh karenanya.
4. Sesungguhnya penolong dan pemelihara hanyalah Allah Swt.
Semoga dengan kisah ini, ingatan kita tersegarkan kembali. Beberapa ujian di atas kian mengukuhkan sang sosok pilihan, Nabi Yusuf Al Karim. Kisah-kisah semacam ini senantiasa hidup dalam benak kita, karena ia kisah terbaik sepanjang sejarah kamanusiaan. “Kami kisahkan pada engkau (wahai Muhammad) kisah-kisah terbaik”. (QS. 12: 3).

Silahkan tulis komentar Anda disini!

Your email address will not be published. Required fields are marked *