Shina’atul Hayat, Master Plan Kehidupan

referensimuslim.com – Merancang kehidupan atau shina’atul hayat adalah judul buku yang pernah di tulis seorang ulama besar Muhammad Ahmad Rasyid. Ia adalah Master Plan Kehidupan.  Bahkan sampai sekarang judul ini menjadi siaran utama di chanel televise iqra (bahara Arab) dengan narasumber inspirator muslim,Amru Khalid. Sebagian episodenya sudah ada di youtube dengan kata kunci (صناعة الحياة).  
Shina’atul Hayat atau Master Plan adalah keniscayaan. Seseorang dituntut bisa merancang kehidupannya. Karena sunah kauniyah kehidupan adalah selalu dua kutub, ada malam, ada siang, ada langit, ada bumi, laki-laki-perempuan, ada kejahatan, ada kebenaran dan lain sebagainya.
Begitupun kehidupan ini, apakah kita yang menskenario kehidupan atau justeru sebaliknya kehidupan kita diskenario orang lain atau bahkan diskenario musuh abadi kita, syaithan. Naudzubillah tsuma naudzubillah. Apakah kita akan memberi pengaruh kepada orang lain atau justeru sebaliknya kita terpengaruh orang lain.
Allah Swt berfirman,
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (QS. Al Baqoroh: 138)
Kata shibghoh dalam ayat ini selain keimanan kepada Allah Swt, namun juga mengandung arti bahwa pondasi mendasar dalam merancang kehidupan kita adalah keimanan kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir/21)
Yang mewarnai (shibghoh) kehidupan kita hanya Allah dan Rasulnya. Kehidupan kita adalah Allah tujuannya, al Quran petunjuk hidupnya! dan Rasulullah Saw adalah teladannya!
Inilah pondasi seorang muslim dalam membangun kehidupannya. Merancang , meraih cita dan asanya.
Bila ini yang kita pahami. Dua pondasi ini yang menjadi pegangan abadi kita. Maka sebagaimana janji manusia utama, Muhammad Saw diakhir hayatnya,
“Aku tinggalkan dua perkara, jika kalian berpegang tegus dengan keduanya, selamanya kalian tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
Selamanya, rancangan kehiduapan Anda, hari ini, esok dan masa yang akan datang akan sukses. Sukses dunia dan akhirat. Karena sukses di dunia tidak cukup, ia hanya sementara, fana, dan sekejap mata. Namun, kehidupan kedua tengah menanti. Kehidupan nan abadi. Apakah kesuksesan dan kesenangan abadi atau sengsara dan siksa yang tengah menanti?! Neraka atau surga?!
Bagaimana Anda menjadi engineering bagi kehidupan Anda sendiri!? Inilah pertanyaan berikutnya. Apa yang pertama harus saya lakukan, mulai dari mana, apa saja dan lain sebagainya.
Akhirnya, mari mulai detik ini, kita merancang kehidupan (shina’atul hayat). Merancang hubungan kita dengan Allah adalah yang utama. Baru selanjutnya, merancang diri, keluarga, anak, saudara, dan masyarakat. Karena yakinlah bila tidak mempunyai master plan kehidupan, maka secara sadar ataupun tidak kita akan mudah terbawa arus!  

Silahkan tulis komentar Anda disini!

Your email address will not be published. Required fields are marked *