Pendidikan? Renungan Tahun Baru 2012

referensimuslim.com– Sadar atau tidak, perhelatan tahun baru selalu jadi perbincangan. Bahkan biaya yang dikeluarkan tidak terhitung jumlahnya. Sebut misalnya, DKI. Jelang perayaan Tahun Baru, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mengumumkan hingga 20 desember, 79 tempat hiburan di Jakarta. Bahkan Ada yang menghabiskan satu atau dua miliar untuk tahun baruan ke Singapura, dan ternyata banyak yang membawa puluhan miliar bahkan ada yang mencapai 30 miliar. 
Namun pertanyaan kemudian adalah, apakah dengan pesta-pora semacam ini kita akan semakin baik?! Pendidikan kita semakin maju?! Ekonomi masyarakat meningkat?! Atau moral kita semakin kokoh dan disegani?!
Potret pendidikan kita …
Tawuran. Ya tawuran, rasanya sudah bosan kita mendengar kata ini. Anak-anak sekolah yang sejatinya belajar di kelas masing-masing, kini berubah membawa besi, parang, dan senjata tajam lainnya. Data Komnas PA (Perlindungan Anak) merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus.
Pornografi. Satu lagi, kosa kata yang menghiasi sekolah Indonesia, “pornografi.”  Yayasan Kita dan Buah Hati melansir data sebanyak 67 persen dari 2.818 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4-6 mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sebagian besar anak-anak belia itu melihat pornografi melalui media komik.
Bahkan, berdasarkan data Komnas PA, 62,7 persen remaja SMP di Indonesia tidak perawan. Tidak hanya itu hasil survey yang dilakukan Komnas PA, siswa SMP dan SMA ternyata 93,7 persen pernah melakukan ciuman. 21,2 persen remaja SMP mengaku pernah aborsi, dan 97 persen remaja SMP dan SMU pernah melihat film forno.
Ditambah, tayangan tidak mendidik, seperti SARA, seks, adegan kekerasan, busana tidak seronok, pelecehan, kebohongan publik menjadi isu utama yang dilaporkan masyarakat ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Sepanjang 2011 ini, KPI mendapat 3.196 aduan masyarakat terkait isi siaran yang dinilai jauh dari nilai-nilai mendidik itu.
Belum lagi jika kita bicara anak putus sekolah. Sebut saja, di Ibu kota Jakarta jumlahnya tidak sedikit. Apalagi di pelosok. Jumlah anak putus sekolah di Jakarta masih tinggi. Anak putus sekolah didominasi pelajar di tingkat menengah atas.
Data Dinas Pendidikan DKI Jakarta tahun 2008, jumlah anak putus sekolah di tingkat SMA mencapai 1.253 orang. Jumlah anak putus sekolah di tingkat SMK mencapai 3.188 orang. Total pelajar tingkat menengah atas di Ibu Kota adalah 377.198 orang.
Mari sama-sama kita renungkan, apakah masih pantas berpesta-pora sebagaimana terjadi setiap tahunnya?!
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18)
Hanyalah kepada Engkau tempat kembali, tempat hamba memohon pertolongan, kekuatan maupun ampunan. Semoga ditahun yang baru ini hamba bisa menjadi pribadi yang baru juga, pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Izinkanlah hamba menjadi bagian dari hamba-Mu yang beruntung. Amin, amin, ya Rabbal Alamin.
Data diambil dari link berikut:
http://news.okezone.com/read/extend/2011/01/02/338/409541/wow-pesta-tahun-baru-pria-itu-habiskan-rp30-m
http://www.surya.co.id/2010/06/13/komnas-pa-627-persen-remaja-smp-tidak-perawan.html
http://www.islamedia.web.id/2011/12/ada-3196-tayangan-tak-mendidik-diadukan.html
http://bisnis.vivanews.com/news/read/192710-orang-miskin-paling-banyak-di-pulau-jawa
http://edukasi.kompas.com/read/2011/12/23/10210953/Tawuran.Tradisi.Buruk.Tak.Berkesudahan
http://www.forumbebas.com/printthread.php?tid=127731

Silahkan tulis komentar Anda disini!

Your email address will not be published. Required fields are marked *