22 Maret, Hari Air Dunia

referensimuslim.com – Al-Qur’an terbukti kemukjizatannya manakala berbicara tentang air. Dalam surat Al-Anbiya’, Allah berfirman: “Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS Al-Anbiya’: 30). Dan kini para ahli membuktikan bahwa makhluk hidup ditopang oleh unsur air. Air mengisi sekitar 90 persen dari kandungan zat protoplasma yang merupakan zat pembentuk sel. 

Air adalah unsur yang kita perlukan dan menjadi sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, Allah memberi ancaman tentang air, seperti firman-Nya: “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?.”” (Al-Mulk: 30).
Karena urgensinya, maka setiap bentuk pemubadziran air sangat ditentang dalam Islam. Walau pun air sedang berlimpah, tetap saja pemborosan air dilarang. Dan ulama sepakat bahwa pengulangan lebih dari tiga kali dalam berwudhu’ itu adalah bentuk kemubadziran.
Setiap tanggal 22 Maret dunia memperingati pentingnya air dalam kehidupan mahluk hidup. Peringatan Hari Air se-Dunia (HAD) tahun 2012 ditujukan untuk mengarahkan perhatian dunia internasional dalam hubungan antara air dan ketahanan pangan.

“Ketahanan pangan tetap terjaga ketika semua orang, dalam setiap waktu, memiliki akses fisik, sosial dan ekonomi terhadap kecukupan, keamanan, dan kandungan gizi pada makanan guna memenuhi kebutuhan makan dan pilihan makanan bagi kehidupan yang aktif dan sehat,” demikian pesan yang disampaikan oleh UN Water — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait dengan air– dalam laporannya.

Ketahanan pangan telah diangkat menjadi agenda politik internasional setelah harga berada pada titik puncak tahun 2008 dan terjadinya krisis finansial tahun 2009.

Sejak saat itu, peningkatan harga komoditas berlanjut dengan bergejolak dan menyebabkan ketidakstabilan ketahanan pangan di beberapa negara.

Permasalahan mengenai pertambahan penduduk di masa mendatang, urbanisasi, perubahan pola makan, dan peningkatan tekanan terhadap penggunaan air dan tanah.

Keadaan diperparah dengan rencana menggunakan sumber-sumber pangan untuk produksi energi terbarukan seperti biofuel.

Selain itu kenaikan harga energi,  bersama-sama dengan faktor di atas, telah secara kondusif menyebabkan peningkatan akan kelangkaan air yang kemudian akan menyebabkan lemahnya ketahanan pangan.

Pada saat yang bersamaan, perubahan iklim global juga diperkirakan akan berpengaruh besar kepada populasi yang memiliki ketahanan pangan — terutama bagi negara-negara yang rentan efek perubahan iklim.

Ketika jutaan orang di dunia telah hidup dalam kelaparan kronis dan memiliki sumber air yang kurang kita tidak dapat berpura-pura masalahnya terjadi di tempat lain.

Statistik menunjukkan bahwa setiap orang minum sekitar 2 sampai 4 liter air setiap hari.

Selain kebutuhan utama berupa air minum, air juga banyak diperlukan untuk manusia menghasilkan bahan makanan.

UN Water menyebutkan, dalam proses mendapatkan setiap 1 kilo daging, dibutuhkan 15.000 liter air. Dan dari setiap kilo gandum membutuhkan air sedikitnya 1.500 liter.

Hari Air Dunia, mari mengingat air sebagai sumber kehidupan manusia.(islamedia.web.id)

Silahkan tulis komentar Anda disini!

Your email address will not be published. Required fields are marked *