Sekolah di Pesantren; Menginspirasi Testimoni Pengalaman Orang Tua

referensimusim.com – Berikut cerita sekaligus testimoni ORTU yg menyekolahkan putranya di AsSyifa Boarding School Wanareja Subang, menginspirasi, penuh arti tuk raih Ridho ILAHI!

Sekolah di Pesantren (1)

Bulan ini, beberapa sekolah berasrama sudah mulai membuka pendaftaran murid baru tahun ajaran 2018-2019. Untuk orang tua yang berniat menyekolahkan putra-putrinya di lembaga ini, sebaiknya sudah mulai bergerak.

Saya jadi teringat ‘perjuangan’ mencari pesantren untuk thole ini. Rasanya, semuanya baru terjadi kemarin. Thole, berkeinginan kuat untuk meneruskan sekolah di pesantren sejak membaca novel ‘Negeri 5 Menara’ dan membahas dengan bunda mengenai plus minus sekolah di pesantren. Melihat perkembangan jaman yang luar biasa saat ini, kami memang agak kawatir tidak cukup baik dan mumpuni mendidik putra-putra kami. Maka kami bercita-cita dan berdoa, semoga anak-anak mau bersekolah di pesantren. Jadi sedikit-sedikit bunda memancing minat Thole, sebagai pilot project, dengan menyodorkan novel tersebut untuk membuka diskusi dengannya.

Rencananya, kalau Thole mau, dia akan kami kirim ke pesantren setelah SMP. Tapi responnya setelah diskusi-diskusi itu ternyata di luar dugaan kami. Thole sangat antusias dan ngotot ingin sekolah di pesantren yang sama dengan tokoh di novel itu, setelah lulus SD. Dia mempunyai pertimbangan sendiri mengapa minta masuk boarding school lebih cepat dari rencana ayah bunda. Bunda bahkan sempat su’udzon, jangan-jangan dia mau menghindari bunda yang cerewet dan galak. Walaupun setengah hati, akhirnya kami berusaha mendukung keinginannya dengan membawanya ke kota tempat pesantren itu. Melihat jauhnya lokasi pesantren, minatnya sekolah di sana bukan malah makin surut, justru makin menggebu. Dia tidak sabar lulus SD dan masuk pesantren (saat itu dia kelas 5 SD). Ayah bunda yang sebenarnya belum siap berpisah dengannya berusaha memberi gambaran suka dukanya sekolah di pesantren (nyontek dari internet…secara tidak pernah nyantri). Tapi Thole sudah memantapkan hati memilih sekolah di pesantren. Bunda yang justru jadi galau melow jelow (hehehe..jangan ditiru yaa). Sekuat tenaga bunda membujuknya untuk mencari pesantren yang masih bisa sering dijangkau. Maklum, Thole ini berdasarkan pengakuannya belum baliqh, dan susah sekali makan. Jadi rasanya bunda masih belum rela melepasnya jauh-jauh. Bunda masih ingin mendampingi masa-masa awal remajanya. Tapi apa mau dikata, si Thole kekeuh semekeuh..masuk pesantren setelah lulus SD.

Bismillah…akhirnya kami mengalah. Maka dimulailah proses mencari pesantren di sekitar Jawa Barat yang relatif masih dekat dengan kami. Bermodalkan info dari internet dan tanya sana sini, kami menentukan beberapa calon pesantren yang harus kami survey.

(bersambung)

Sumber FB :
Eko Lestari Yunitiana

Berbagi dengan Admin Follow IG@referensimuslim

Silahkan tulis komentar Anda disini!

Your email address will not be published. Required fields are marked *