referensimuslim.com – Diawal santri masuk, berdasarkan pengalaman kami di Assyifa Boarding School, kerap ada cerita-cerita menarik, tentunya untuk kita jadikan pelajaran, terkhusus bagi orang tua millenial yang berencana memasukan putra-putrinya di pesantren. Beberapa diantaranya akan kami ceritakan;
Tiba-tiba banyak telpon atau WA yang masuk, ustadz masih bisa daftar gak, ini anak saya mau masuk pesantren, karena temannya juga di pesantren?! Saya jawab dengan singkat, “Sudah TUTUP bu”, tolong lah ustadz barangkali ada cara agar anak kami bisa masuk.
Baru 1-2 pekan biasanya ada orang tua santri menghadap, ustadz anak saya tidak betah, menangis tiap saya telpon …
Ustadz kenapa ya, saya ingat terus anak saya, mau makan, kepikiran terus, dan saya merasa kehilangan banget …
Dan cerita serupa yang biasa kami dengarkan tiap tahun di awal santri masuk 1-3 bulan pertama, bahkan ada yang sampai satu semester masih terdengar cerita-cerita seperti itu, dan seiring berjalannya waktu, cerita-cerita tadi menjadi kenangan indah bagi mereka, dan biasanya mereka ungkapkan saat wisuda kelulusan nanti!
Jika, disimpulkan; tidaklah mudah pengkondisian agar anak mau mondok atau di boarding school, banyak cerita suka dan dukanya. Setidaknya pengalaman ini, menjadi pelajaran berharga khususnya buat orang tuanya yang akan memasukan putra-putrinya di pesantren, simak saran berikut;
Baca Juga: Testimoni Awal Perjuangan Afina Santri Asal Jepang di Asyyifa Boarding School
Tips Pengkondisian Agar Anak Mau Mondok
Bicara Pada Anak
Karena yang akan berada di pesantren adalah anak, jadi penting banget untuk bicara dengan mereka. Bicaralah dari hati ke hati dan dalam kondisi yang santai. Jelaskan maksud dan tujuan kita memilih pesantren untuk jenjang sekolah mereka selanjutnya.
Bicara dengan suasana yang nyaman. Gunakan juga bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Penting juga untuk menjelaskan tentang lingkungan pesantren secara umum. Tujuannya, supaya anak punya gambaran dan ngga kaget ketika benar-benar masuk ke pesantren.
Ajak Anak Memilih Pesantrennya
Pada akhirnya, anaklah yang nanti bakal menjalani proses belajar di pesantren. Jadi, serahkan pilihan pesantren pada anak. Kita, sebatas merekomendasikan saja. Ngga masalah sih kalau kita juga memberitahukan pada anak tentang kelebihan-kelebihan pesantren yang kita rekomendasikan. Namun, hasil akhir tetap serahkan pada anak.
Baca tulisan lainnya: Testimoni Mengapa Memilih AsSyifa Boarding School?
Dengan diajak memilih pesantren, berharap anak mampu menjalani studi di pesantren. Anak akan mudah menyatu karena sudah punya feel dengan pesantren pilihannya. Kalau sudah enjoy, bukan ngga mungkin kalau nantinya mereka bakal punya prestasi.
Berlatih Siklus Pesantren
Di pesantren nantinya bakal banyak kegiatan, setiap hari. Ajak anak untuk berlatih dengan membuat aturan yang ya mirip-mirip dengan pesantren. Misalnya aja, ngga nonton tivi, ngga main gadget, mengaji teratur, shalat tepat waktu, displin, dan terbiasa rapih.
Latih juga anak buat tertib. Artinya, tiap kali ada aturan, berusaha untuk ngga melanggar. Disiplin juga perlu dilatih. Meletakkan tas setelah pulang sekolah, menaruh sepatu ke tempatnya, kaos kaki, seragam, itu juga perlu dilatih. Walau udah berkali-kali diingatkan dan masih aja sembarangan, terus aja diingatakan. Kita memang harus banyak-banyak sabar untuk hal yang satu ini. Udah berkali-kali diingatkan buat jemur handuk setelah dipakai, tapi yaa tetap aja geletak di atas kasurr terus. Sabarrr, sabarr.
Terakhir, ikhlas
Saling menyemangati, saling ikhlas, saling percaya, adalah kunci agar kita kuat melepas anak buat mondok. Percaya aja kalau mereka mampu, mereka kuat, mereka tangguh. Kadang, kita aja yang terlalu lebay dengan menganggap anak kita lemah. Yakin aja kalau mereka mampu melewati masa-masa belajarnya di pesantren.
Baca Juga: 5 Pesan Bagi Orang Tua Milenial yang Anaknya Mondok
Demikian, Tips Pengkondisian Agar Anak Mau Mondok. Semoga bermanfaat!
Berbagi dengan Admin Follow IG @referensimuslim_