Alhamdulillah kembali bisa berbagi dalam kajian tematik. Tadabur Al-Quran Tafsir Surat Quraisy, dengan judul “8 Karakter Utama Bangsa Quraisy” kajian tematik KPP Pratama Subang. Semoga Bermanfaat!
Intisari Surat Quraisy
Surat Quraisy (قريش) adalah surat ke-106 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari empat ayat, 17 kata dan 76 huruf, merupakan Surat Makkiyah. Hanya beberapa ulama yang menyebutnya Madaniyah. Ia adalah surat ke-29 yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah Surat At Tin dan sebelum Surat Al Qariah.
Dinamakan surat Quraisy diambil dari ayat pertama dari surat ini. Quraisy adalah suku terkuat dan paling berpengaruh di Makkah.
Asbabun Nuzul Surat Quraisy
Sebagian mufassirin menjelaskan, Surat Quraisy ini diturunkan Allah untuk mengingatkan orang-orang Quraisy akan nikmat-nikmat Allah. Salah satunya adalah nikmat keamanan, yang pada surat Al Fil diterangkan kebinasaan pasukan bergajah yang hendak menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Dengan rasa aman itu, orang-orang Quraisy bisa menjalankan kebiasaan mereka berupa bepergian pada musim dingin dan musim panas. Surat ini juga mengingatkan nikmat Allah lainnya berupa makanan.
KENAPA QURAISY ISTIMEWA??
Ibnu Katsir dalam tafsirnya setidaknya menyebutkan 7 keistimewaan Quraisy sehingga secara khusus disbutkan dalam al-Quran. Dari Ummu Hani’ binti Abu Thalib, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Allah mengistimewakan kabilah Quraisy tujuh hal, 1) Aku berasal dari mereka, 2) Kenabian berada di tengah-tengah mereka, 3) Pemeliharaan ka’bah di tangan mereka, 4) Pengelolaan air zam-zam dan penjamuan para haji ditangan mereka. 5) Mereka dilindungi dari serangan tentara bergajah, 6) Mereka lebih dahulu menyembah Allah puluhan tahun sebelum bangsa lainnya, 7) Allah menurunkan satu surat dalam Al-Quran khusus menyebut mereka.”
Makna Quraisy
Ibnu Jarir mengatakan, huruf lam (ل) di awal ayat ini menunjukkan makna ta’ajjub. Seakan-akan disebutkan, kagumlah kamu terhadap kebiasaan orang-orang Quraisy dan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada mereka.
Ibnu Katsir menjelaskan, iilaaf (إيلاف) artinya adalah kebiasaan atau tradisi.
Disebut suku Quraisy diambilkan dari nama tokohnya, Quraisy. Quraisy adalah gelar dari An Nadhr bin Kinanah, yang merupakan kakek Rasulullah yang ketiga belas. Rasulullah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah.
Ada juga yang mengatakan bahwa Quraisy adalah Fihr. Manapun yang benar, hampir semua penduduk asli Makkah adalah keturunan Quraisy.
Kata Quraisy (قريش) berasal dari kata At Taqarrusy (التقرش) yang artinya keterhimpunan. Anggota suku ini tadinya terpencar-pencar lalu menyatu dalam himpunan yang sangat kokoh sehingga disebut Quraisy.
Ada pula pendapat bahwa Quraiys berasal dari kata Qarasya (قرش) yang artinya berusaha atau mencari. Suku ini dinamakan Quraisy karena terkenal sebagai pengusaha yang ulet dan selalu mencari orang-orang yang butuh untuk dibantu.
Ada lagi yang berpendapat bahwa Quraisy berasal dari kata Qirsy (قرش) yang artinya adalah ikan hiu. Ikan ini sangat kuat, melebihi ikan-ikan lain, bahkan bisa menjungkirbalikkan perahu. Dinamakan Quraisy untuk menggambarkan kuatnya suku ini laksana ikan hiu.