Alhamdulillah kembali bisa berbagi dalam kajian tematik. Tadabur Al-Quran Tafsir Surat Al-‘Ashr, dengan judul “Konsep Perbaikan Diri” kajian tematik KPP Pratama Subang. Semoga Bermanfaat!
Tonton Videonya: KLIK DISINI
Intisari Surat Al-’Ashr
Surat Al Ashr (العصر) adalah surat ke-103 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari tiga ayat, 14 kata, 66 huruf dan merupakan Surat Makkiyah. Ia merupakan surat ke-13 yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat Al Insyirah, sebelum surat Al Adiyat.
Secara umum, surat ini menunjukkan urgensi waktu. Surat ini berisi penegasan bahwa semua orang akan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasehati agar menetapi kebenaran dan kesabaran.
Surat ini juga menjelaskan tentang manajemen perbaikan diri (ishlahu ad-dzat), yaitu; 1) fokus dengan waktu yg tersedia, 2) yakin akan kemahakuasaan Allah, 3) unggul dalam bekerja dan beramal, dan 4) peta jalan, sebagai guidance pencapaian kesuksesan dunia dan akhirat.
Asbabun Nuzul Surat Al-’Ashr
Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan, orang Arab jahiliyah biasa bersantai di waktu Ashar. Mereka bercengkerama dan bercanda, hingga saling menyinggung dan akhirnya terjadi perselisihan dan permusuhan. Mereka pun mengutuk waktu ashar. Maka Allah menurunkan surat ini untuk memberikan peringatan, bukan waktu ashar yang salah tetapi merekalah yang salah. Manusia akan berada dalam kerugian selama tidak memenuhi empat kriteria dalam surat ini.
Keutamaan Surat Al-’Ashr
Surat Al Ashr memiliki beberapa keutamaan. Di antaranya adalah, ia biasa dibaca oleh sahabat di akhir majelis. Ia juga merangkum kunci keselamatan sehingga bisa mewakili isi Al Quran.
Imam Thabrani meriwayatkan dari Ubaidillah bin Hafsh, dia berkata, “Ada dua sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika bertemu mereka tidak akan berpisah melainkan salah satu dari mereka berdua membaca Surat Al Ashr terlebih dahulu, lantas mengucapkan salam.” Imam Baihaqi juga meriwayatkan yang serupa dari Abu Hudzaifah.
Syaikh Amru Khalid dalam Khawatir Qur’aniyah mengutip perkataan Imam Syafi’i: “Seandainya Al Quran tidak turun kecuali surat Al Ashr ini, maka sudah mencukupi manusia.”
Syaikh Adil Muhammad Khalil dalam Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an menyebutkan bahwa Imam Syafi’i mengatakan, “Sekiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menurunkan hujjah kepada hamba-Nya selain surat ini, niscaya surat ini telah mencukupi.”
Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menyebutkan bahwa Imam Syafi’i mengatakan, “Seandainya manusia memikirkan surat ini, pastilah surat ini cukup bagi mereka.”