Alhamdulillah kembali bisa berbagi dalam kajian tematik. Tadabur Al-Quran Tafsir Surat At-Takatsur, dengan judul “Bermegahan Melalaikan Ketaatan” kajian tematik KPP Pratama Subang. Semoga Bermanfaat!
Intisari Surat At-Takatsur
Surat At Takatsur (التكاثر) adalah surat ke-102 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari delapan ayat, 23 kata dan 123 huruf. Para ulama berselisih pendapat masa turunnya, tetapi mayoritas berpendapat surat ini adalah Makkiyah. Dinamai At-Takasur (bermegah-megahan) diambil dari perkataan At-Takasur yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Di dalam Alquran, Allah Ta’ala telah menjelaskan tentang hakikat kehidupan dunia. Penjelasan tersebut Allah ulang-ulang dalam beberapa ayat. Tujuannya agar manusia tahu, kemudian sadar, dan muncul keyakinan bahwa kehidupan dunia ini bukanlah kehidupan yang hakiki. Di antara kita, hanya sebatas tahu bahwa kehidupan dunia ini bukanlah kehidupan yang hakiki, tapi rasa sadar dan yakin belum masuk ke dalam hati kita.
Diantara tipuan kehidupan dunia adalah seseorang suka saling bersaing dalam kemegahan dan kemewahan hidup. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Takatsur ini.
Asbabun Nuzul Surat At-Takatsur
Surat At Takatsur termasuk surat Makkiyah, menurut pendapat mayoritas ulama termasuk Ibnu Katsir. Sebagian pendapat menyebutkan, ia merupakan surat ke-16 yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat Al Kautsar, sebelum surat Al Maun.
Ia diturunkan dengan mengecam orang-orang yang saling berlomba untuk bermegah-megahan serta membangga-banggakan harta. Saling berkompetisi dalam gemerlap duniawi. Mereka lalai dengan nikmat akhirat yang abadi.
Asbabun nuzul lain yang juga dicantumkan Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Munir, bahwa Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Buraidah. Dia mengatakan, “Ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah dari kalangan kaum Anshar. Yakni Bani Haritsah dan Bani Harits. Mereka saling berbangga dan memperbanyak harta.
Satu kabilah mengatakan, “Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Mereka saling berbangga dengan menyebut orang-orang yang masih hidup.
Kemudian mereka berkata, “Mari ikutlah kami ke kuburan.” Lantas salah satu dari dua kabilah itu mengatakan, “Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Mereka berkata saling menunjuk-nunjuk kuburan tersebut. Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Lalu Allah menurunkan Surat At Takatsur.
Riwayat ini juga menjadi hujjah bagi yang berpendapat surat ini Madaniyah. Namun karena riwayat ini dinilai lemah, pendapat itu banyak ditolak.