Alhamdulillah kembali bisa berbagi dalam kajian tematik. Tadabur Al-Quran Tafsir Surat Asy-Syams, dengan judul “Dua Karakter Manusia” kajian tematik KPP Pratama Subang. Semoga Bermanfaat!
Simak Videonya Tafsir Surat Asy-Syams KLIK DISINI
Pengantar Surat Asy-Syams
Surah Asy-Syams (bahasa Arab: الشّمس) adalah surah ke-91 dalam al-Qur’an, terdiri atas 15 ayat, 54 kata dan 253 huruf, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah Al-Qadr. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
Tema sentral surat As-Syams ini berkisar pada dua bahasan besar, yaitu: jiwa manusia dan tabiat-tabiatnya yang membentuk karakter baik atau buruk, kemudian tema kezhaliman dan pembangkangan yang langsung disebut secara lugas dan eksplisit, yaitu pembangkangan kaum Tsamud yang menyembelih unta yang mereka minta supaya keluar dari batu.
Sababun Nuzul Surat Asy-Syams
Seorang bernama Qaddar bin Salif bin ‘Arim, tokoh masyarakat yg membunuh unta mukjizat nabi Shalih. Kaum Tsamud menantang nabi Shalih agar bisa mendatangkan mukjizat, unta yg gemuk, air susunya banyak, hangat di musim dingin, dan dingin di musim panas. (Taisir fi Tafsir; 164)
Tafsir Surat Asy-Syams 1-15
Demi matahari dan cahayanya dipagi hari (1), dan bulan apabila mengiringinya (2), dan siang apabila menampakkannya (3), dan malam apabila menutupinya (4), dan langit serta pembinaannya (5), dan bumi serta penghamparannya (6), dan jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya) (7), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (8), sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (9), dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (10). (Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (11), ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka (12), lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya.” (13) Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan mereka (dengan tanah) (14), dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu (15).